Sesungguhnya,
menulis adalah \'anak kandung\' membaca. Dengan banyak membaca banyak pula hal
yang dapat kita tulis. Ibarat bercocok tanam, membaca adalah proses menanam, sedangkan
menulis adalah buahnya. Kebangetan deh kalo kita nggak ingat dengan perintah
pertama yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya di gua Hira? (QS Al-Alaq ayat
1-5) “Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajarkan
manusia dengan perantaraan kalam (pena/pulpen). Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya”.
Keinginan
manusia untuk menuliskan sesuatu yang ada dalam benaknya adalah fitrah. Sejak
jaman dahulu kala, kegiatan baca tulis sudah berlangsung. Sekitar 4000 tahun
sebelum Masehi, Bangsa Sumeria yang tinggal di lembah Sungai Tigris dan Eufrat
merupakan bangsa yang pertama kali menciptakan tulisan. Bentuk tulisannya segi
tiga seperti paku. Media yang dipake buat nulis bukan kertas (apalagi kertas
print-out komputer) tapi lempengan tanah liat lunak lalu dijemur. Isi naskahnya
pun macam-macam, ada perjanjian bisnis (ingat perintah Allah untuk menuliskan
hutang piutang dalam QS al-Baqarah 282), ada kalender pertanian, ada resep obat
sampai peraturan atau hukum. Wuiihh...canggih, ya? Seiring perkembangan budaya,
bangsa lain pun mengenal aktivitas tulis menulis ini. Karenanya ada tulisan
paku dari Bangsa Assyria, goresan naskah Bangsa Hittite, tulisan Hieroglif dari
Bangsa Mesir dan juga guratan serupa dari Bangsa Indian Aztec, Maya dan Inca di
Amrik Selatan dan Tengah. Dan jangan lupa, banyak lho prasasti (batu bertulis)
yang ditemukan para arkeolog di negeri kita. Misalnya Prasasti Yupa dari
Kerajaan Kutai, Kalimantan; Prasasti Purnawarman dari Kerajaan Taruma, Jawa
Barat; Prasasti Dinoyo dari Jawa Timur, Prasasti Kedukan Bukit dari Kerajaan
Sriwijaya dan masih banyak lagi....
Dari kegiatan tulis menulis ini, sekarang kita semua menikmati hasilnya yang asyik. Ada buku tulis berbagai merek dan bentuk, ada disket, ada microfilm, ada e-mail, ada powerbook dan masih banyak lagi. Semua penemuan alat tulis ini memudahkan dan memanjakan sohib semua. Nggak kebayang kan kalo bikin catetan sekolah aw (atau, dari bhs. Arab) kuliah, sobat sobit ngegembol lempengan tanah liat atau batu. Bisa terseok-seok deh jalannya, emangnya truk pengangkut bahan bangunan? Sesungguhnya menulis adalah \'anak kandung\' membaca. Janganlah sobat sobit mengartikan membaca secara sempit. Sesungguhnya, ia memiliki arti luas. Disini, membaca tidak hanya melibatkan organ tubuh yang disebut mata (plus kacamata bagi yang udah nggak sempurna). Tetapi terlibat juga organ telinga dan \'hati\'. "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)....\" (QS &:179).
Dari kegiatan tulis menulis ini, sekarang kita semua menikmati hasilnya yang asyik. Ada buku tulis berbagai merek dan bentuk, ada disket, ada microfilm, ada e-mail, ada powerbook dan masih banyak lagi. Semua penemuan alat tulis ini memudahkan dan memanjakan sohib semua. Nggak kebayang kan kalo bikin catetan sekolah aw (atau, dari bhs. Arab) kuliah, sobat sobit ngegembol lempengan tanah liat atau batu. Bisa terseok-seok deh jalannya, emangnya truk pengangkut bahan bangunan? Sesungguhnya menulis adalah \'anak kandung\' membaca. Janganlah sobat sobit mengartikan membaca secara sempit. Sesungguhnya, ia memiliki arti luas. Disini, membaca tidak hanya melibatkan organ tubuh yang disebut mata (plus kacamata bagi yang udah nggak sempurna). Tetapi terlibat juga organ telinga dan \'hati\'. "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)....\" (QS &:179).
Nah, udah tahu
kan ternyata modal membaca nggak cuma mata. Betapa banyak tanda-tanda kekuasaan
Allah yang bisa kita tarik hikmahnya bila kita memanfaatkan mata, telinga dan
hati. Misalnya, keteraturan gerak benda-benda langit menunjukkan, ketaatan pada
hukum Allah akan membawa ketentraman sejak jaman mereka diciptakan sampai nanti
tibanya masa kiamat. Karena mereka patuh kepada Allah, nggak pernah kan terjadi
tawuran antar benda langit? Disana nggak pernah terjadi saling rusak karena
ingin memamerkan kekuatannya dan ingin menundukkan benda lain. Iya kan?
Makanya, taatlah kepada aturan Allah, dijamin bahagia....
Sesungguhnya, menulis adalah \'anak kandung\' membaca. Siapa pun tahu kalo menulis mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan berbicara. Yaitu: 1. Pesan yang disampaikan lebih akurat sesuai dengan keinginan si penulis. 2. Lingkup jangkauannya lebih luas apalagi jika diedarkan ke seluruh dunia. 3. Jangka waktu penyampaian pesan lebih lama sesuai dengan keberadaan si tulisan. Menyadari manfaat menulis yang sedemikian besar, sejarah Islam dihiasi oleh aktivitas tulis menulis yang luar biasa. Karena itulah Khalifah Utsman ra menghimpun dan membuat standar mushaf al-Qur\'an sehingga kaum muslimin di seluruh dunia hingga hari kiamat dapat membaca kitab sucinya dalam satu versi. Karena itulah Imam Bukhari merintis penulisan kitab Shahihnya agar kaum muslimin dapat mengetahui hadits Rasulullah saw. Karena itulah Imam At-Tabari menyusun kitab Sirahnya agar kaum muslimin meneladani perihidup Nabi Muhammad saw. Pokoknya, kalo mo diuraian seluruh karya tulis umat Islam, waahh....nggak sanggup, deh! Ngomong-ngomong, ada lho kegiatan menulis yang dilaknat oleh Allah. Apa, ya? \"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: \"Ini dari Allah\", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.\" (QS 2: 79) Banyak lho perbuatan menulis yang haram. Pasti deh sohib semua tahu. Yap...segala yang mengundang kepada perbuatan keji dan mungkar itu haram ditulis. Wah, kalo gitu, buku itu amat penting dong bagi kehidupan kita. Betul sekali! Seluruh gerak gerik yang terjadi di alam semesta ini tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Baca deh QS 6 ayat 59. Dan khusus buat manusia, dia selalu berhubungan dengan penulisan dan buku. Buku yang mana tuh? Kelak di Yaumil Hisab (Hari Perhitungan) seluruh manusia - muslim aw kafir- akan mendapat buku. Gratis, akurat banget tapi dahsyat. Buku catatan ini akan menentukan tempat kita, surga or neraka. Biar manteb (pake b), simak kitab al-Qur\'an-mu, lengkapnya di QS 17:71; QS 39:69; QS 45:28-29; QS 50: 16-17; QS 54: 52; QS 69:25; QS 78: 29; QS 84: 7 & 10. Sesungguhnya, menulis adalah \'anak kandung\' membaca. Jadi, banyaklah membaca bacaan yang diridhoi-Nya lalu menuliskannya biar kamu tambah pinter dan tambah menyebar dakwahnya. Dan jangan lupa...ini senandung penting buat sobat sobit semua: - lis ditulis tulis, manteb ngingatnya.... - lis ditulis tulis, makin cerdas aja....
Sesungguhnya, menulis adalah \'anak kandung\' membaca. Siapa pun tahu kalo menulis mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan berbicara. Yaitu: 1. Pesan yang disampaikan lebih akurat sesuai dengan keinginan si penulis. 2. Lingkup jangkauannya lebih luas apalagi jika diedarkan ke seluruh dunia. 3. Jangka waktu penyampaian pesan lebih lama sesuai dengan keberadaan si tulisan. Menyadari manfaat menulis yang sedemikian besar, sejarah Islam dihiasi oleh aktivitas tulis menulis yang luar biasa. Karena itulah Khalifah Utsman ra menghimpun dan membuat standar mushaf al-Qur\'an sehingga kaum muslimin di seluruh dunia hingga hari kiamat dapat membaca kitab sucinya dalam satu versi. Karena itulah Imam Bukhari merintis penulisan kitab Shahihnya agar kaum muslimin dapat mengetahui hadits Rasulullah saw. Karena itulah Imam At-Tabari menyusun kitab Sirahnya agar kaum muslimin meneladani perihidup Nabi Muhammad saw. Pokoknya, kalo mo diuraian seluruh karya tulis umat Islam, waahh....nggak sanggup, deh! Ngomong-ngomong, ada lho kegiatan menulis yang dilaknat oleh Allah. Apa, ya? \"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: \"Ini dari Allah\", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.\" (QS 2: 79) Banyak lho perbuatan menulis yang haram. Pasti deh sohib semua tahu. Yap...segala yang mengundang kepada perbuatan keji dan mungkar itu haram ditulis. Wah, kalo gitu, buku itu amat penting dong bagi kehidupan kita. Betul sekali! Seluruh gerak gerik yang terjadi di alam semesta ini tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Baca deh QS 6 ayat 59. Dan khusus buat manusia, dia selalu berhubungan dengan penulisan dan buku. Buku yang mana tuh? Kelak di Yaumil Hisab (Hari Perhitungan) seluruh manusia - muslim aw kafir- akan mendapat buku. Gratis, akurat banget tapi dahsyat. Buku catatan ini akan menentukan tempat kita, surga or neraka. Biar manteb (pake b), simak kitab al-Qur\'an-mu, lengkapnya di QS 17:71; QS 39:69; QS 45:28-29; QS 50: 16-17; QS 54: 52; QS 69:25; QS 78: 29; QS 84: 7 & 10. Sesungguhnya, menulis adalah \'anak kandung\' membaca. Jadi, banyaklah membaca bacaan yang diridhoi-Nya lalu menuliskannya biar kamu tambah pinter dan tambah menyebar dakwahnya. Dan jangan lupa...ini senandung penting buat sobat sobit semua: - lis ditulis tulis, manteb ngingatnya.... - lis ditulis tulis, makin cerdas aja....
oleh : Mbak Welly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar