Bulan, minggu dan hari bergulir detik demi detik berlalu
saat ini, kita bersama lagi dalam selaksa berkah di bulan suci nafas kita hari
ini begitu mahal satu hembusanpun tak boleh terbuang sia-sia.
"Beberapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak
mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga…" (HR Bukhari
dari Muslim) Hadits Rasulullah tersebut harusnya dapat membangkitkan
kewaspadaan kita untuk menjauhi dan tidak terjerumus di dalamnya. Apalah
artinya bila puasa hanya meninggalkan kering pada kerongkongan dan lapar di
dalam perut ?
Kegagalan yang dimaksud tentu bukan klaim yang pasti. Itu
memang hak Allah semata. Tapi setidaknya kita perlu berhitung dan memiliki
neraca agar segenap amal ibadah kita bulan Ramadhan ini benar-benar berbobot,
hingga kita bisa lulus dari Ramdhan menjadi pribadi yang lebih berkualitas.
Amiiin
Pertama,
Ketika kurang optimal melakukan "Warning up"
dengan memperbanyak ibadah sunnah di bulan Sya'ban. Ibarat sebuah mesin,
memperbanyak ibadah sunnah di bulan Sya'ban berfungsi pemanasan bagi ruhani dan
fisik untuk memasuki bulan Ramadhan. Berpuasa sunah, memperbanyak ibadah,
tilawah Qur'an sebelum Ramdhan, akan menjadikan suasana hati dan tubuh kondusif
untuk pelaksanaan ibadah di bulan puasa
Kedua,
Ketika target membaca Al-Qur'an yang dirancangkan minimal
satu kali khatam, tidak terpenuhi selama bulan Ramadhan. Dibulan ini pembacaan
al-Qur'an merupakan bentuk ibadah tersendiri yang sangat dianjurkan.
Orang yang berpuasa di bulan ini sangat di anjurkan memiliki
al-Qur'an yang lebih baik dari bulan-bulan selainnya. Kenapa minimal harus
dapat menghatamkan 1 kali sepanjang bulan ini ? karena memang itu adalah target
minimal pembacaan al-Qur'an yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Ketika
Abdullah bin Umar bertanya kepadanya, "Berapa lama sebaiknya seseorang
menghatamkan al-Qur'an. Rasul menjawab, "Satu kali dalam satu bulan".
Abdullah bin Umar mengatakan," Aku mampu untuk lebih lebih dari satu kali
khatam dalam satu bulan." Rasul berkata lagi, "Kalau begitu, bacalah
dalam satu pekan." Tapi Abdullah bin Umar masih mengatakan bahwa dirinya
masih mampu membaca seluruh al-Qur'an lebih cepat dari satu pekan. Kemudian
Rasul mengatakan ,"Kalau begitu, bacalah dalam tiga hari ".
Ketiga
Ketika berpuasa tidak menghalangi sesorang dari menjaga
mulut seperti membicarakan keburukan orang, mengeluarkan kata-kata kasar,
membuka rahasia, mengadu domba, berdusta dan lain sebgainya.
Mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sukar
untuk dikendalikan namun nilainnya sangat mahal. Rasulullah berpesan,
adakalanya kalimat buruk yang sering diucapkan oleh seseorang, tapi karena
Allah tidak ridha dengan kalimat itu, orang tersebut dimasukan kedalam neraka
(HR. Ahmad).
Keempat
Ketika berpuasa tidak bisa menjadikan pelakunya berupaya
memelihara mata dari melihat yang haram. Puasa yang tidak menambah pelakunya
lebih memelihara mata dari yang haram, menjadikan puasa itu nyaris tak memiliki
pengaruh apapun dalam perbaikan diri. Karenanya boleh jadi puasanya secara
hukum sah, tapi substansi puasa itu tidak akan tercapai.
Kelima,
Ketika malam-malam Ramadhan tak ada bedanya dengan
malam-malam selain Ramadhan, salah satu ciri khas malam bulan Ramadhan adalah
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam dengan shalat dan
do'a-do'a tertentu. Ibadah shalat malam di bulan Ramadhan yang biasa disebut
tarawih, merupakan amal ibadah khusus di bulan ini. Tanpa menghidupkan malam
dengan ibadah tarawih, tentu seseorang akan kehilangan momentum berharga.
Selain itu, di dalam shalat ini pula Rasulullah mengajurkan doa-doa khusus yang
insya Alalh akan diijabah oleh Allah swt. Diantara do'a yang perlu diperbanyaki
dalam shalat tarawih adalah," Allahuma inni as aluka ridhaka Wal jannah wa
na'udzu bika min sakhotika wan naar". Ya Allah, aku mohon keridhaan-Mu dan
surga-Mu dan Aku mohon perlindungan-Mu dari neraka-MU.."
Keenam
Jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua keinginan
nafsunya yang tertahan sejak pagi hari hingga petang. Menjadikan saat berbuka
sebagai kesempatan "balas dendam" dari upaya melawan hawa lapar dan
haus selama siang hari. Bila terjadi seperti ini nilai puasa akan hilang. Puasa
menjadi kecil tek bernilai dan lemah unsur pendidikannya ketika upaya menahan
dan mnegendalikan nafsu itu hancur oleh pelampiasan nafsu yang dihempaskan pada
saat berbuka puasa.
Ketujuh
Ketika bulan Ramadhan tidak dioptimalkan untuk banyak
berinfaq dan bersadaqah. Rasulullah seperti di gambarkan dalam sebuah hadits
menjadi sosok yang paling murah dan darmawan di bulan Ramdhan, hingga
kedermawanannya mengalahkan angin yang tertiup.
Kedelapan
Ketika hari-hari menjelang Idul Fitri sibuk dengan persiapan
lahir, tapi tidak sibuk dengan memasok perbekalan sebanyak-banyaknya pada 10
malam terakhir untuk memperbanyak ibadah. Lebih banyak berfikir untuk merayakan
Idul Fitri dengan berbagai kesenangan, tapi melupakan suasana akan berpisah
dengan bulan mulia tersebut.
Rasulullah dan para sahabatnya memperbanyak beribadah
berdzikir dan berupaya meraih keutamaan malam seribu bulan, saat diturunkannya
al-Qur'an.
Pada detik-detik terakhir menjelang usainya Ramadhan mereka
merasakan kesedihan mendalam karena harus berpisah dengan bulan mulia itu.
Sebagian mereka bahkan menangisi karena akan berpisah dengan bulan mulia.
Adajuga yang berguman jika mereka dapat meresakan Ramadhan sepanjang tahun.
Kesembilan
Ketika Idul Fitri dan selanjutnya dirayakan laksana hari
"merdeka" dari penjara untuk kembali melakukan berbagai penyimpangan.
Fenomena ini sebenarnya hanya akibat pelaksaan puasa yang tak sesuai dengan
adabnya. Orang yang berpuasa dengan baik tentu tidak akan menyikapi Ramadhan
sebagai pengengkang.
Kesepuluh
Setelah Ramadhan, nyaris tidak ada ibadah yang
ditindaklanjuti pada bulan-bulan selanjutnya. Misalnya memelihara kesinambungan
puasa sunnah, shalat malam, membaca Al-Qur'an. Amal-amal satu bulan Ramadhan,
adalah bekal pasokan agar ruhani dan keimanan seseorang meningkat untuk
menghadapi sebelas bulan setelahnya. Namun orang akan gagal meraih keutamaan
Ramadhan, saat ia tidak berupaya menghidupkan amal-amal ibadah yang pernah ia
jalankan dalam satu bulan itu. Wallahu a'lam busahawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar