Indonesia merupakan
negara kepulauan yang dikenal dengan deretan gunung-gunung berapinya yang memukau
serta dilengkapi dengan pemandangan alam yang indah.
Rinjani…!!!,
ya… Rinjani. Gunung yeng terletak di pulau Lombok ini merupakan salah satu
medan petualangan yang akan membuat anda tercengan dengan pesona alamnya. Rinjani
merupakan salah satu gunung tujuan wisata paling tersohor seantero nusantara.
Rinjani
terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, tepatnya di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tinggi gunung ini sekitar 3.726 metere di
bawah permukaan laut. Gunung merapi tertinggi nomor dua di Indonesia ini
memiliki danau kawah vulkanik dan padang savana cantik di puncak
gunungnya yang sudah sangat terkenal.
Ungkapan "Kalau sudah mendaki Gunung Rinjani, tak perlu lagi naik ke gunung lain," sepertinya memang benar adanya. Di sepanjang perjalanan saja, pendaki sudah dibuat kagum oleh pesona yang mampu memukau semua orang.
Pendakian di Gunung Rinjani memang dikenal memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Niat yang kuat adalah modal utama untuk mendaki Gunung Rinjani. Pendakian selama berhari - hari akan terasa sangat melelahkan.
Ungkapan "Kalau sudah mendaki Gunung Rinjani, tak perlu lagi naik ke gunung lain," sepertinya memang benar adanya. Di sepanjang perjalanan saja, pendaki sudah dibuat kagum oleh pesona yang mampu memukau semua orang.
Pendakian di Gunung Rinjani memang dikenal memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Niat yang kuat adalah modal utama untuk mendaki Gunung Rinjani. Pendakian selama berhari - hari akan terasa sangat melelahkan.
Ada 2
jalur pendakian yang terkenal dan dinilai cukup aman bagi tiap pendaki,
yaitu Rute Sembalun
dan Rute Senaru. Di
Jalur Sembalun, pendaki akan melalui hamparan padang savana. Track di jalur ini
cukup landai, namun berliku. Sembalun sendiri saat ini sudah menjadi
desa wisata yang menyuguhkan pemandangan pegunungan yang indah.
Ada 3 pos peristirahatan di jalur ini. Ketiganya bisa Anda tempuh dengan waktu sekitar 10 sampai 11 jam tanpa henti. Selepas Pos 3, barulah tantangan sebenarnya mulai terlihat. Pendaki akan menghadapi tanjakan terjal dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Perjalanan ini harus Anda tempuh setidaknya selama 5 jam untuk sampai di puncak Rinjani.
Dibanding jalur lainnya, Jalur Sembalun adalah yang paling mudah dilalui. Dibandingkan dengan Senaru, Anda bisa menghemat jarak 700 meter lebih pendek di sini. Hanya saja, jalur ini terasa cukup panas karena padang savana yang Anda lalui.
Ada 3 pos peristirahatan di jalur ini. Ketiganya bisa Anda tempuh dengan waktu sekitar 10 sampai 11 jam tanpa henti. Selepas Pos 3, barulah tantangan sebenarnya mulai terlihat. Pendaki akan menghadapi tanjakan terjal dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Perjalanan ini harus Anda tempuh setidaknya selama 5 jam untuk sampai di puncak Rinjani.
Dibanding jalur lainnya, Jalur Sembalun adalah yang paling mudah dilalui. Dibandingkan dengan Senaru, Anda bisa menghemat jarak 700 meter lebih pendek di sini. Hanya saja, jalur ini terasa cukup panas karena padang savana yang Anda lalui.
Walaupun
Sembalun adalah jalur yang paling mudah, tapi Jalur Senaru ternyata yang
paling ramai dilalui oleh pendaki. Pemandangan di sini akan terlihat sangat
berbeda. Di jalur ini pendaki akan melewati hutan tropis yang cukup
lebat. Sama halnya dengan Jalur Sembalun, jalur ini juga terdapat 3 pos
peristirahatan sebelum sampai ke Pelawangan yang biasa digunakan sebagai
camp area.
Lelah sudah pasti akan Anda rasakan. Akan tetapi, pemandangan yang disuguhkan selama di perjalanan sangat indah. Lelah yang ada akan terbayar lunas, bahkan lebih.
Di balik keindahannya sebagai gunung paling indah di Indonesia, Rinjani ternyata memiliki aneka ragam flora dan fauna. Lutung alias monyet hitam bisa dengan mudah Anda temukan saat pagi hari.
Selain itu, ada juga Segara Anak, danau kawah yang terletak di ketinggian 2.000 mdpl. Lokasi ini adalah tempat berlangsungnya Mulang Pekelem, sebuah upacara adat yang dilaksanakan oleh umat Hindu setempat.
Lelah sudah pasti akan Anda rasakan. Akan tetapi, pemandangan yang disuguhkan selama di perjalanan sangat indah. Lelah yang ada akan terbayar lunas, bahkan lebih.
Di balik keindahannya sebagai gunung paling indah di Indonesia, Rinjani ternyata memiliki aneka ragam flora dan fauna. Lutung alias monyet hitam bisa dengan mudah Anda temukan saat pagi hari.
Selain itu, ada juga Segara Anak, danau kawah yang terletak di ketinggian 2.000 mdpl. Lokasi ini adalah tempat berlangsungnya Mulang Pekelem, sebuah upacara adat yang dilaksanakan oleh umat Hindu setempat.
Semua
pendaki yang menuju puncak Rinjani pasti mampir ke danau ini. Danau Segara
Anak adalah tempat paling indah untuk menunggu pagi. Tak
perlu alarm untuk membangunkan mata, cahaya pagi yang menyelinap masuk ke dalam
tenda pasti akan menyegarkan Anda seketika.
Danau ini biasanya menjadi camp para pendaki. Mereka biasa menghabiskan waktu yang lebih lama di pinggir danau ini. Walaupun ada di ketinggian, danau ini ternyata sudah dilengkapi oleh fasilitas seperti toilet umum.
Selain kaya akan pemandangan alam, Segara Anak ternyata juga memiliki ikan yang berlimpah. Banyak pendaki yang memancing ikan dan mengolahnya untuk mengisi perut. Maklum, suhu sekitar 8 - 15 derajat celcius pasti membuat perut selalu terasa lapar. Eits, jangan ambil seenaknya, pancing yang diperlukan saja agar kelestarian ekosistemnya tetap terjaga.
Merasa tertantang? Jangan katakan Anda sebagai petualang sejati kalau belum mendaki Gunung Rinjani.
Danau ini biasanya menjadi camp para pendaki. Mereka biasa menghabiskan waktu yang lebih lama di pinggir danau ini. Walaupun ada di ketinggian, danau ini ternyata sudah dilengkapi oleh fasilitas seperti toilet umum.
Selain kaya akan pemandangan alam, Segara Anak ternyata juga memiliki ikan yang berlimpah. Banyak pendaki yang memancing ikan dan mengolahnya untuk mengisi perut. Maklum, suhu sekitar 8 - 15 derajat celcius pasti membuat perut selalu terasa lapar. Eits, jangan ambil seenaknya, pancing yang diperlukan saja agar kelestarian ekosistemnya tetap terjaga.
Merasa tertantang? Jangan katakan Anda sebagai petualang sejati kalau belum mendaki Gunung Rinjani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar