Asslamu'alaikum Wr. Wb. Sanak ==>> Selamat Datang di "Catatan Harianku"... Tampi Asih sampun mampir lek driki... mohon komennya gih...!!!

7 Jul 2012

Hua al-AWWAL, (Dia-lah Yang Maha-Awal)



هُوَ الْأَوَّلُ وَالْأخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍعَلِيْم |الحديد : ٣|
 
Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin;
dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
(QS.Al Hadiid, 57:3)


Adakah jagat raya yang tak bertepi dalam pikiran manusia ini memiliki permulaan? Sungguh jawaban dari pertanyaan inilah yang telah mendorong manusia mencari jawabannya selama puluhan abad. Mereka yang mengetahui benar, memahami, mendalami dan membuktikan kenyataan bahwa alam semesta memiliki The Creator, mereka juga percaya bahwa semesta raya memiliki permulaan, yakni saat sang Creator menciptakan alam semesta tersebut. Tapi di sisi lain, sebagian orang-orang tersebut menolak keberadaan Pencipta yang Maha Agung itu, oleh sebab itu mereka mengklaim gagasan mereka bahwa semesta raya ini tidak memiliki permulaan. Dengan kata lain, mereka meyakini bahwa alam semesta raya ini telah ada tanpa permulaan dan akan terus abadi selamanya (Eternity).

Seiring perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) masa kini dengan sangat tegas dan gamblang membuktikan dan memperlihatkan bahwa mereka yang percaya bahwa semesta raya ini eternal telah keliru. Sejumlah kalangan ilmuan telah mengemukakan asal mula semesta raya ini. Sampai saat sekarang ini, semua kalangan ilmuan telah sepakat tentang satu hal berkaitan dengan masalah ini. Suatu penemuan ilmiah terbaru masa kini telah berhasil menjelaskan dengan panjang lebar dan gambling permasalahan ini.

Sekitar tahun 1929, seorang ilmuan astronomi ternama (astronom), Edwin Hubble mengumumkan hasil penemuannya setelah sekian lama mengamati langit bahwa alam semesta raya ini terus menerus mengembang. Lalu kemudian berdasarkan fakta tersebut, suatu hipotesa penting oleh para ilmuan dicoba untuk dirumuskan: “jika perjalanan waktu pada alam semesta yang mengembang ini dimundurkan, maka seluruh alam semesta dapat dianggap sebagai sistem yang sedang mengkerut, seperti bintang raksasa yang semakin lama semakin mengecil”. Kesimpulan yang tidak dapat dibantah adalah bahwa semesta raya yang semakin mengecil seiring perjalanan waktu yang dimundurkan, pada akhirnya pastilah berasal dari suatu titik tunggal. Dengan logika lain, alam semesta dibentuk dengan mengembangnya titik tunggal tersebut melalui suatu ledakan maha dahsyat. Secara singkat, semesta raya dimana kita hidup ini memiliki permulaan. Jika memang demikian, lalu siapakah sang Creator dibalik semsta raya tak bertepi ini? Yang jelas, suatu kemustahilan sebuah materi yang ada bisa muncul dengan sendirinya, sebab  semesta raya ini bukan merupakan sesuatu materi sadar yang memiliki kecerdasan dan mampu berkehendak untuk mewujudkan dirinya sendiri.

Kesimpulannya adalah semua itu berarti bahwa alam semesta diciptakan oleh sang Creator yang Maha Cerdas. Pencipta Maha-Perkasa ini tiada lain adalah Allah Yang Maha Agung. Ia-lah satu-satunya keberadaan yang ada sebelum terciptanya Galaksi, Planet, makhluk hidup, seluruh alam semesta, dan bahkan waktu. karena, Dia lah Yang Maha-Awal. Hua al-Awwal.

Disarikan dari INSIGHT MAGAZINE, Edisi 7/Thn. 1 Okt. 2003 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
; Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...