Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin;
dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
(QS.Al Hadiid, 57:3)
Adakah jagat raya yang tak
bertepi dalam pikiran manusia ini memiliki permulaan? Sungguh jawaban dari pertanyaan
inilah yang telah mendorong manusia mencari jawabannya selama puluhan abad.
Mereka yang mengetahui benar, memahami, mendalami dan membuktikan kenyataan
bahwa alam semesta memiliki The Creator, mereka juga percaya bahwa semesta
raya memiliki permulaan, yakni saat sang Creator menciptakan alam semesta
tersebut. Tapi di sisi lain, sebagian orang-orang tersebut menolak keberadaan
Pencipta yang Maha Agung itu, oleh sebab itu mereka mengklaim gagasan mereka
bahwa semesta raya ini tidak memiliki permulaan. Dengan kata lain, mereka
meyakini bahwa alam semesta raya ini telah ada tanpa permulaan dan akan terus abadi
selamanya (Eternity).
Seiring perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) masa
kini dengan sangat tegas dan gamblang membuktikan dan memperlihatkan bahwa
mereka yang percaya bahwa semesta raya ini eternal telah keliru. Sejumlah kalangan
ilmuan telah mengemukakan asal mula semesta raya ini. Sampai saat sekarang ini,
semua kalangan ilmuan telah sepakat tentang satu hal berkaitan dengan masalah
ini. Suatu penemuan ilmiah terbaru masa kini telah berhasil menjelaskan dengan panjang
lebar dan gambling permasalahan ini.
Sekitar tahun 1929, seorang ilmuan astronomi ternama (astronom), Edwin
Hubble mengumumkan hasil penemuannya setelah sekian lama mengamati langit bahwa
alam semesta raya ini terus menerus mengembang. Lalu kemudian berdasarkan fakta
tersebut, suatu hipotesa penting oleh para ilmuan dicoba untuk dirumuskan: “jika
perjalanan waktu pada alam semesta yang mengembang ini dimundurkan, maka
seluruh alam semesta dapat dianggap sebagai sistem yang sedang mengkerut,
seperti bintang raksasa yang semakin lama semakin mengecil”. Kesimpulan
yang tidak dapat dibantah adalah bahwa semesta raya yang semakin mengecil
seiring perjalanan waktu yang dimundurkan, pada akhirnya pastilah berasal dari
suatu titik tunggal. Dengan logika lain, alam semesta dibentuk dengan
mengembangnya titik tunggal tersebut melalui suatu ledakan maha dahsyat. Secara
singkat, semesta raya dimana kita hidup ini memiliki permulaan. Jika memang demikian,
lalu siapakah sang Creator dibalik semsta raya tak bertepi ini? Yang jelas, suatu
kemustahilan sebuah materi yang ada bisa muncul dengan sendirinya, sebab semesta raya ini bukan merupakan sesuatu materi
sadar yang memiliki kecerdasan dan mampu berkehendak untuk mewujudkan dirinya
sendiri.
Kesimpulannya adalah semua itu berarti bahwa alam semesta diciptakan oleh sang
Creator yang Maha Cerdas. Pencipta Maha-Perkasa ini tiada lain adalah Allah
Yang Maha Agung. Ia-lah satu-satunya keberadaan yang ada sebelum terciptanya Galaksi,
Planet, makhluk hidup, seluruh alam semesta, dan bahkan waktu. karena, Dia lah
Yang Maha-Awal. Hua al-Awwal.
Disarikan dari INSIGHT MAGAZINE, Edisi 7/Thn. 1 Okt.
2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar